Jumlah
penduduk miskin di NusaTenggara Timur pada bulan September 2014 sebesar 991,88ribu orang (19,60 persen) yang berkurang sekitar 2,8ribu orang
dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2014 yang berjumlah 994,68ribu orang (19,82 persen). Penurunan ini terjadi sebelum Pemerintah
mengumumkan kenaikan harga BBM pada bulan November 2014.
Berdasarkan
daerah tempat tinggal, selama periode Maret 2014 - September 2014, persentase penduduk miskin di daerah perdesaanmengalami penurunan
sebanyak 8,2 ribu orang (dari 894,33 ribu orang menjadi 886,18 ribu orang)
dan untuk perkotaan mengalami kenaikan sebanyak 5,4 ribu orang (dari
100,34 ribu orang menjadi 105,70 ribu orang).
Persentase
penduduk miskin di daerah perdesaan turun dari 22,15 persen pada Maret
2014 menjadi 21,78 persen pada September 2014. Sementara persentase
penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2014 sebesar 10,23 persen,
naik menjadi 10,68 persen pada September 2014.
Periode Maret 2014 - September 2014, Garis Kemiskinan (GK) naik sebesar 0,97 persen, yaitu
dari Rp 265.955,- per kapita per bulan pada Maret 2014 menjadi Rp 268.536,- per kapita per bulan pada September 2014.
Peranan
komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan
peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan
kesehatan). Pada Maret 2014 sumbangan GKM terhadap GK sebesar 79,37 persen, dan
pada September 2014 sebesar 79,44 persen.
Pada periode Maret 2014 - September 2014, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami penurunan.
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) turun dari 3,338 pada Maret
2014 menjadi 3,252 pada September 2014. Sedangkan
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)turun dari 0,826 menjadi 0,792 pada
periode yang sama.
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumba Barat (Statistics of Sumba Barat Regency)Jl. Wee Karou